Cerita tentang si Dul anak kuliahan dan akan mengadakan kegiatan KKN yang mana wilayahnya banyak maling, garong dan pembunuhan yang mana ia dan kawan-kawannya tidak tahu. Setelah sampai di kampung ngorok namanya, si Dul dan 9 orang kawannya mencari tempat menginap dan ngekos atau ngontrak. Karena 9 kawannya tidak suka dengan si Dul maka mereka pisah namun masih satu desa ngorok bertempat tinggal. Akhirnya si Dul menginap di rumah bu Menah dengan alasan sudah tidak ada tempat sewa rumah lagi. Baru pindah si Dul sudah bebersih tempat tidur kosong karena anak dan suaminya meninggal dibunuh rampok tempat tinggalnya. si Dul langsung bersih-bersih rumah bu Menah walau malam dan korah-korah (cuci piring). Setelah cuci piring, malam menunjukkan masih pukul 8.00 malam bu Menah yang sudah tua menanyainya, nak Dul jangan repot-repot, sampeyan (kamu) sekolah di mana? jawab Dul : saya sekolah di universitas terbuka. Karena gaya bicara Dul yang sopan dan suka ringan tangan terhadapnya membantu bersih-bersih, bu Menah mengijinkan boleh tinggal lama di sini.
Tanya bu Menah: dimana teman-temanmu nak Dul? pisah katanya tidak suka dengan anak tidak gaul dan sok alim suka mengaji. Dul bertanya ke bu Menah berapa biaya tinggal di rumah ibu? jawab bu Menah tidak perlu bayar bu Menah ichlas, katanya suka mengaji, disini tidak ada guru agama, musholla dan masjid sering sepi karena buta agama. Kata Dul bolehkan bu Menah saya buka tempat mengaji seichlasnya di rumah Ibu Menah. Kata Bu Menah boleh-boleh malah ibu bersyukur ada nak Dul bertempat di sini.
Tiba-tiba ada pak RT dan penduduk kampung berdatangan, bilang Menah sudah gak genah terima pemuda sendirian. Pak RT bilang: Menah usir orang ini, katanya namanya Dul. Kata bu Menah salah apa pak RT? Kata anak KKN Universitas terbuka Dul ini song alim untuk memikat wanita dan katanya suka mesum takutnya desa ini kuwalat kena adzab. Langsung si Dul bicara, kalau begitu saya pamit dulu, tidak tahu sekarang saya KKN di mana? Kata bu Menah ada rumah pisah dibelakang dan kosong, dulunya gudang ada kamar mandinya, bisa kamu tinggali. Sedikit terisak si Dul bilang terima kasih bu Menah. kata bu Menah : sekarang sudah pisah tempat, pak RT bicara apa lagi, hey poro kawulo ayo awasi wong iki. Akhirnya Dul pindah ke belakang rumah dan bebersih dan tidur sampai besoknya.
Besoknya Dul bangun jam 04 Pagi dan adzan di langgar yang terbengkalai dan pintu terbuka, seluruh penduduk bertanya siapa yang adzan, kata orang-orang desa Ngorok itu anak luar desa baru. Ternyata si Dul adzan sendiri dan sholat sendiri. Kata beberapa orang bertanya ke Dul wani sampeyan adzan di sini, gak izin sopo-sopo, si Dul cuma senyum dan berkata nanti sore setelah ashar ada ngaji gratis bagi semua dan yang mau, gak usah bayar. O kata orang-orang sambil membuyarkan diri.
Akhirnya sudah tiga hari banyak anak sudah kenal sholat dan agama. Setelah 5 bulan penduduk sudah gemah ripah loh jinawi karena pertanian dan perkebunan sangat menghasilkan dan berbuah hampir tiap hari, kata Dul setelah istikharah hasil meramaikan agama seluruh desa dan sama Dul dibantu pemasarannya ke kota dan pasar hingga semua panen dan kaya raya.
6 bulan berikutnya Dul lulus sarjana dari universitas terbuka dengan gelar Sarjana Ekonomi. Alhamdulillah.
Tahukah kamu semua Dul nama lengkapnya siapa? Nama lengkapnya adalah Abdul Islam yang kegemarannya jadi ustadz dan meramaikan agama lewat perilaku dan ibadah.
Akhirnya baru wisuda langsung diangkat jadi gubernur wilayah desa Ngorok karena memajukan desanya, belum setahun wilayah propinsinya jadi wilayah panutan negara karena orangnya berakhlak dan sopan santun serta giat bekerja ringan tangan. Masa setahun gubernur sudah ditawari jadi presiden oleh seluruh partai, DPR dan MPR tetapi Abdul Islam tidak mau karena masih amanah jabatan Gubernur. Sebelum menjadi Presiden Abdul Islam sudah diangkat menjadi Nabi dan Rosul baru oleh Tuhan karena istiqomah dalam berakhlak dan ringan tangan serta wiro. Setelah menjadi presiden, negara dan pemerintahan diubah menjadi kerajaan biar tidak diatur partai, dan negaranya jadi damai dan sentosa rukun makmur tidak kekurangan apa-apa dipimpin oleh Raja sekaligus Rosul Abdul Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar