Bercerita tentang seorang pemuda kampung bernama Faridul Busro biasa dipanggil Farid yang baik hati, alim dan giat bekerja tanpa mengeluh. Ia baru lulus SMA dan berniat meneruskan kuliah. Tidak sengaja waktu mendaftarkan diri ke Universitas Swasta Murah ia bertemu dengan Kerlia yang beda kota tetapi nasib juga beda. Kerlia dikenal sangat sopan dan cerdas serta berjilab dan memiliki 2 orang tua lengkap tidak seperti Farid yang sudah ditinggal kedua orang tuanya. Farid lahir tanggal 27 September 1984 hari kamis pahing di Singosari.
Ternyata Farid sudah 4 kali putus khitbah tunangan dengan 4 gadis waktu SMA karena orang tuanya meninggal dan juga karena ia tidak kaya. Pandangan Kerlia yang memandang Farid sekelebat sangat kagum akan sopan santun serta rendah hatinya Farid yang tidak sombong walau barusan diangkat menjadi jargon Universitas lewat pendapat, yang mana hal ini sangat jarang terjadi pada semua pemuda yang pernah ditemui Kerlia. 5 menit sudah pertemuan Kerlia dan Faridul Busro yang mana Faridul Busro juga terkagum dengan tingkat laku Kerlia serta pemahaman akan pendapatnya untuk Universitasnya di Malang. Ternyata 2 pemuda pemudi itu sudah saling jatuh cinta tanpa sama mengutarakan cintanya.
Waktu berlalu dan Kerlia masih ingat Faridul Busro yang mana sudah berpisah dari kampus alias sudah sarjana, dan Faridul Busro sudah bekerja sukses dengan penghasilan milyaran perbulan lewat ide-ide cemerlangnya sehingga gadis mantan khitbahannya kembali dan menikah dengan Faridul Busro dengan sedikit memaksa.
Setahun setelah keduanya berpisah setelah menjadi sarjana, cinta Kerlia dipertahankannya agar bisa terus tetap mengenang cintanya ke Faridul Busro yang sangat momen dan terkenang sekali selama 4 tahun kuliah serta seperti ada di surga berdua waktu komunikasi kata walau masih tinggal di dunia.
Tanggal 27 September tahun 2009 Faridul Busro beserta 4 istrinya belanja ke Mall Ramayana dan disitulah Faridul Busro bertemu Kerlia dengan sedikit sapa, sedikit tangis Kerlia bertanya siapa 4 wanita ini? Jawab Faridul Busro mereka ini dulunya khitbahanku dan sekarang sudah jadi istriku, sambil bibir gemetaran karena merasa masih cinta Kerlia. Sedikit lirih suaranya Kerlia "Cinta Jangan Kau Pergi" (Maksudnya Mas Faridul Busro kamu sangat kucinta jangan pergi meninggalkanku sendiri).
Setelah ditoleh ke belakang oleh Farid sekitar jarak 10 meter menjauhi Kerlia, ia Kerlia bergumam, jika ia tidak menahan diri waktu pertama kali bertemu Farid dan mengungkapkan perasaannya kepadanya waktu di universitas alangkah indahnya hidup ini. Farid melihat Kerlia menangis, walau tangannya ditarik oleh salah satu istrinya, Farid berlari mendekati Kerlia. Siapa yang kau maksud Cinta dan Kenapa engkau menangis? Tanya Farid. Jawab Kerlia : cukup engkau sajalah kecintaanku dan surgaku. Ternyata keduanya menangis bersama dan salah istri Farid mau menampar Kerlia dan bilang : tidak tahu ya, sudah punya istri, cukup kami saja. Seluruh penonton wanita memegangi semua istri Farid dan penonton pria mendukung agar Farid menikah lagi tentunya dengan Kerlia. Setelah terjadi perdebatan panjang, akhirnya Kerlia mau menjadi istri kelima Farid. Dan akhirnya semua istri setuju untuk tidak bertikai lagi karena sudah diterangkan oleh Farid bahwa Kerlia adalah satu-satunya yang paham pendapatnya sehingga memperkuat dia menjadi jargon kampus serta sering mendukungnya waktu universitas dan pernikahannya dengan Kerlia bersifat tidak memaksa dan suka sama suka dari dulu cuma masalah waktu saja dan masalah buka mulut atau bicara terbuka saja yang jadi masalah.
Belum sehari setelah pernikahan Faridul Busro dan Kerlia, Kerlia jadi istri kesayangan Faridul Busro karena Kerlia selalu menjaga harga dirinya termasuk tidak pernah dekat perzinahan dan setia menunggu Farid walau alasan untuk kesuksesan Farid. Berbeda dengan istri-istrinya yang sedikit cantik dan sangat cantik yang suka keduniaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar